Baca Juga
Wanita terbentuk dari tulang rusuk, jangan suruh dia jadi tulang punggung. jadilah pria yang bertanggungjawab. ”
apabila seorang suami mengerti hak dan kewajibannya bagaikan tulang punggung keluarga, jadi dia tidak hendak menyuruh dan mewajibkan istrinya bekerja buat menutupi keperluan rumah tangga. lantaran menafkahi dan membiayai keperluan rumah tangga itu seutuhnya tanggungjawab suami.
walaupun si istri berpendidikan besar, bertitel, mempunyai pekerjaan dan skill yang menjanjikan. mencari nafkah itu 100 persen tanggungjawab pria.
janganlah zhalimi istri kamu, dengan memikulkan beban yang bukan merupakan tanggung jawabnya.
“dan kewajiban ayah berikan makan dan juga pakaian pada para bunda dengan trik yang ma’ruf” (AL) baqarah : 233
terkecuali apabila si istri dengan pemahaman diri dan juga kerelaan hati bersedia membantu suami dengan bekerja setimpal sama ketrampilannya, tanpa terdapat disuruh ataupun dituntut, jadi tidak kenapa. asal pekerjaannya tidak keluar dari koridor syar’i.
sepantasnya mereka terasa malu… para suami yang meminta honor dan pemasukan istri dengan trik paksa buat memadai kepentingan keseharian, suatu yang sepatutnya ialah kewajibannya.
islam ialah agama yang memuliakan dan menjunjung besar hak - hak perempuan. seseorang suami tidak dapat mengenakan harta istri tanpa terdapat seizinnya, terlebih lagi dia tidak memiliki hak atas harta waris yang ditemui oleh istrinya.
ittaqillaah wahai banyak suami.. bertaqwalah pada allah. sesungguhnya kezhaliman menggambarkan kegelapan pada hari kiamat.
كفى بالمرء إثماً أن يضيع من يعول
“seseorang itu sudah cukup dikatakan bagaikan pendosa apabila dia menelantarkan orang - orang yang jadi tanggungannya”
( sumber: http:// reportase- islamiah. blogspot. co. id/2017/04/share-jika-setuju-kebanyakan-wanita. html )
apabila seorang suami mengerti hak dan kewajibannya bagaikan tulang punggung keluarga, jadi dia tidak hendak menyuruh dan mewajibkan istrinya bekerja buat menutupi keperluan rumah tangga. lantaran menafkahi dan membiayai keperluan rumah tangga itu seutuhnya tanggungjawab suami.
walaupun si istri berpendidikan besar, bertitel, mempunyai pekerjaan dan skill yang menjanjikan. mencari nafkah itu 100 persen tanggungjawab pria.
janganlah zhalimi istri kamu, dengan memikulkan beban yang bukan merupakan tanggung jawabnya.
“dan kewajiban ayah berikan makan dan juga pakaian pada para bunda dengan trik yang ma’ruf” (AL) baqarah : 233
terkecuali apabila si istri dengan pemahaman diri dan juga kerelaan hati bersedia membantu suami dengan bekerja setimpal sama ketrampilannya, tanpa terdapat disuruh ataupun dituntut, jadi tidak kenapa. asal pekerjaannya tidak keluar dari koridor syar’i.
sepantasnya mereka terasa malu… para suami yang meminta honor dan pemasukan istri dengan trik paksa buat memadai kepentingan keseharian, suatu yang sepatutnya ialah kewajibannya.
islam ialah agama yang memuliakan dan menjunjung besar hak - hak perempuan. seseorang suami tidak dapat mengenakan harta istri tanpa terdapat seizinnya, terlebih lagi dia tidak memiliki hak atas harta waris yang ditemui oleh istrinya.
ittaqillaah wahai banyak suami.. bertaqwalah pada allah. sesungguhnya kezhaliman menggambarkan kegelapan pada hari kiamat.
كفى بالمرء إثماً أن يضيع من يعول
“seseorang itu sudah cukup dikatakan bagaikan pendosa apabila dia menelantarkan orang - orang yang jadi tanggungannya”
( sumber: http:// reportase- islamiah. blogspot. co. id/2017/04/share-jika-setuju-kebanyakan-wanita. html )
Share Jika Setuju! Kebanyakan Wanita Sekarang Jadi Tulang Punggung, Bukan Tulang Rusuk Lagi
4/
5
Oleh
Morr
